Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat berbudaya yang tinggi etika dalam pergaulan. Tapi belakangan ini hal tersebut mulai memudar dimakan budaya luar yang mulai menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Pemahaman akan etika banyak terlupakan bahkan tidak diketahui sama sekali oleh remaja yang menjadi generasi penerus bangsa. Budaya tauran, gengster sudah tak asing lagi di telinga kita saat ini. Bahkan banyak geng-geng putri yang mempunyai kebiasaan memukul dan menganiaya anggotanya. Apakah ini lazim? Siapakah yang bertanggung jawab atas semua ini? Tidak ada yang bisa kita salahkan! Semua dari kita bertanggung jawab, terutama dari orang tua melalui didikan dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Berikan contoh dalam kebiasaan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang paling kecil.
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada.
Beberapa aturan sopan-santun dalam pergaulan :
1. Biasakanlah mengucapkan salam jika kita bertemu muka dengan orang lain seperti (assalamualaikum jika muslim, selamat pagi, siang atau malam, apa kabar, dsb). Atau dapat juga dengan melambaikan tangan dan menganggukkan badan sambil tersenyum.
2. Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari sebaiknya menggunakan bahasa yang sopan mudah dimengerti dan benar. Arahkan mata pada lawan bicara, jangan memotong pembicaraan orang lain kecuali bila terpaksa, itupun harus diawali dengan permintaan maaf. Jangan berbicara dengan seseorang sambil mengerjakan pekerjaan lain.
3. Apabila dalam pertemuan, hindari bicara secara berbisik-bisik dengan seseorang. Hindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas kebenarannya.
4. Dalam bertetangga, usahakan menjalin dan menjaga hubungan baik. Berikan pertolongan dan perhatian kepada tetangga yang terkena musibah dalam batas-batas yang wajar. Tetapkan pola hidup peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan halaman, selokan dan sampah. Jika ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberitahu agar tidak merasa terganggu.
5. Biasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah dengan menjenguknya jika sakit , mengunjungi rumahnya dan memberikan semangat serta mendoakannya.
Hal diatas merupakan sebagian kebiasaan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak hal-hal lain yang harus kita lakukan untuk mempertahankan budaya ketimuran kita yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Mulailah dari sekarang dan dari diri sendiri untuk mencapai masyarakat yang damai dan sejahtera.
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada.
Beberapa aturan sopan-santun dalam pergaulan :
1. Biasakanlah mengucapkan salam jika kita bertemu muka dengan orang lain seperti (assalamualaikum jika muslim, selamat pagi, siang atau malam, apa kabar, dsb). Atau dapat juga dengan melambaikan tangan dan menganggukkan badan sambil tersenyum.
2. Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari sebaiknya menggunakan bahasa yang sopan mudah dimengerti dan benar. Arahkan mata pada lawan bicara, jangan memotong pembicaraan orang lain kecuali bila terpaksa, itupun harus diawali dengan permintaan maaf. Jangan berbicara dengan seseorang sambil mengerjakan pekerjaan lain.
3. Apabila dalam pertemuan, hindari bicara secara berbisik-bisik dengan seseorang. Hindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas kebenarannya.
4. Dalam bertetangga, usahakan menjalin dan menjaga hubungan baik. Berikan pertolongan dan perhatian kepada tetangga yang terkena musibah dalam batas-batas yang wajar. Tetapkan pola hidup peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan halaman, selokan dan sampah. Jika ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberitahu agar tidak merasa terganggu.
5. Biasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah dengan menjenguknya jika sakit , mengunjungi rumahnya dan memberikan semangat serta mendoakannya.
Hal diatas merupakan sebagian kebiasaan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak hal-hal lain yang harus kita lakukan untuk mempertahankan budaya ketimuran kita yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Mulailah dari sekarang dan dari diri sendiri untuk mencapai masyarakat yang damai dan sejahtera.