Saat ini begitu banyak kosmetik ilegal yang tersebar luas di pasaran. Kosmetik yang menjanjikan kulit wajah menjadi lebih putih dan bersih, merupakan kosmetik yang paling banyak peminatnya di Indonesia.
Tapi sudah pasti amankah kosmetik-kosmetik tersebut?
Oknum-oknum tertentu mencoba meraup keuntungan besar dari peluang ini. Mereka mencoba menciptakan sebuah produk untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa melihat dari segi aman atau tidaknya kosmetik tersebut bagi si pemakai. Sudah tentu target pasar yang paling besar adalah wanita.
Banyak wanita yang tergiur akan hasil yang ditawarkan setelah memakai kosmetik tertentu. Kosmetik yang menawarkan produk untuk menjadikan kulit lebih putih secara instan menjadi kosmetik idola yang diburu para wanita.
Sebaiknya wanita harus lebih bijak dan pintar dalam memilih kosmetik. Jangan hanya tergiur dengan tawaran-tawaran indah saja. Pikirkan juga bahaya dan akibatnya jika menggunakan kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
Jangan hanya percaya dengan iklan-iklan yang ada pada televisi atau media masa lainnya. Dan jangan tertipu dengan kata-kata atau label "obat racikan Dokter", karena Dokter biasanya akan memberikan resep sesuai dengan hasil pemeriksaan kulitnya terlebih dahulu.
Cara menghindari kosmetik berbahaya :
1. Sebelum membeli cek kemasan terlebih dahulu, jika kemasan sudah rusak jangan dibeli, karena ini menandakan kosmetik tersebut sudah terpapar bahan berbahaya dari lingkungan sekitar. Membeli produk berkemasan rusak, akan meningkatkan risiko terpapar bahan berbahaya.
2. Cek label kemasan : Teliti no.izin edar atau no.bpom, baca aturan pakai, bahan atau kandungan dalam kosmetik dan efek samping.
3. Pastikan no.izin edar atau no.bpom nya pada situs BPOM RI, caranya klik http://www.pom.go.id/webreg/
Cari produk berdasarkan nomor registrasi atau nama produk, ketikkan kata kuncinya dan klik tombol "cari". Jika produk tersebut terdaftar maka akan muncul daftar lengkap dari produk tersebut.
4. Jika kosmetik sudah dipakai, khususnya pada kosmetik pemutih wajah, pastikan dengan cara menghentikan pemakaian selama beberapa hari. Kosmetik yang berbahaya biasanya akan menimbulkan kehitaman atau jerawat jika dihentikan pemakaian. Hasil putih yang instan, pengelupasan dan panas pada kulit juga merupakan ciri-ciri dari kosmetik berbahaya.
Apa sajakah bahan-bahan berbahaya yang biasa terkandung dalam kosmetik berbahaya? Dan apa saja akibat yang dapat terjadi?
• Mercury atau Hg /air raksa banyak terdapat
di kosmetik berbahaya untuk pencerah wajah. Merkury adalah zat yang
sangat beracun bersifat zat karsinogenik. Akibat yang bisa terjadi dalam penggunaan jangka pendek maupun jangka panjang : Alergi, perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otakdan ginjal, gangguan perkembangan janin, paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan pada organ ginjal.
• Hidrokinon ( Hydroquinone ) termasuk
golongan obat keras dan masuk golongan senyawa kimia yang bersifat larut
air, dan banyak sekali dipakai pada kosmetik berbahaya. Dalam dunia industri hidrokinon digunakan untuk pewarna rambut, cat
kuku, senyawa untuk produksi cat, bahan bakar minyak dan juga pernis.
Dampak minimal dari hidrokinon adalah iritasi dan kulit terbakar. Namun
yang paling mengerikan pada pemakain kosmetik berbahaya adalah munculnya
sejumlah penyakit, seperti Vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga
terbentuk area putih seperti panu) hingga Okronosis atau kulit yang
berubah hitam atau biru.
• Rhodamin B adalah zat pewarna sintetis
yang biasa digunakan pada industri kertas dan tekstil. Seperti halnya
air dan alkohol terutama metanol serta etanol, rhodamin B juga bersifat
polar dan sangat banyak digunakan pada jenis produk yg masuk kategori
kosmetik berbahaya. Rhodamin B sangat berbahaya jika mengenai kulit, terhirup, mengenai mata
dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: iritasi pada
saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi
saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati.
• Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic Acid (Retin –A)
Asam retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari
vitamin A ( retinol ) yang sering didapati pada kosmetik berbahaya.
Bahan ini sering dipakai antara lain : pengobatan jerawat, untuk pemutih
kulit, dan mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari
(sundamage. Asam retinoat juga sering dimasukkan dalam komposisi krim
pemutih pada kosmetik berbahaya karena dipercaya memiliki efek pemutih.
Efek asam retinoat ini adalah melalui penghambatan pigmen melanin
seperti beberapa senyawa pemutih lainnya.Pada penggunaan topical
asam retinoat dalam kosmetik berbahaya, dapat menyebabkan iritasi kulit
terutama buat yang berkulit sensitif. Sedangkan pada penggunaan
sistemik ( misalnya peroral ) asam retinoat memiliki efek teratogenik,
yaitu menyebabkan abnormalitas perkembangan janin dalam kandungan. Serta
dapat menyebabkan berbagai bentuk malformasi/kecacatan pada janin.
• Sodium Laureth Sulfate (SLS), biasanya ditemukan dalam
sampo. Sangat mudah berpenetrasi ke dalam kulit, dan begitu masuk di
tubuh bahan ini akan berkumpul di jantung, hati, paruRhodamin B sangat berbahaya jika mengenai kulit, terhirup, mengenai mata
dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: iritasi pada
saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi
saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati.-paru, dan otak.
Bila SLS bercampur dengan bahan kimia lain, maka dapat berubah menjadi
karsinogenik.
• Propylene glycol, mengandung toksin tinggi
dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak, hati, dan ginjal. Bahan ini
banyak ditemukan pada deodoran dan beberapa produk penataan rambut
seperti gel.
• DEA, MEA, dan TEA adalah bahan kimia yang akan mengganggu hormon, selain juga dapat membentuk nitrosamines,
bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. Bahan-bahan ini banyak
terdapat di dalam sampo dan sabun mandi. Sebuah studi yang dilakukan di
University of Illinois menemukan adanya hubungan antara aplikasi yang
berulang pada kulit dengan kanker hati dan ginjal.
• Dibutyl phthalate
telah dilarang penggunaannya di Eropa karena juga dapat mengakibatkan
kanker. Biasanya banyak ditemukan pada cat kuku, tapi karena fungsinya
untuk menahan aroma dalam sebuah produk, juga digunakan dalam hairspray dan
deodoran. Banyak perusahaan yang tidak mencantumkannya dalam daftar
bahan kandungan, sehingga membuatnya semakin sulit untuk dikenali dan
dihindari.
• Pewarna buatan yang disebut Blue 1 dan Green 3
merupakan bahan yang karsinogenik. Warna-warna dengan pigmen FD&C
terbuat dari belangkin (coal tar) yang juga dilarang di Eropa.
Beberapa studi pun menunjukkan bahwa bahan pewarna ini karsinogenik.
Banyak ditambahkan pada sabun mandi cair baik yang warnanya lembut
ataupun menyolok sekalipun.
• Formaldehyde merupakan bahan
pengawet yang dapat merusak sistem pernafasan, membuat sistem imunitas
melemah, dan menyebabkan kanker. Cat kuku dan perawatan kuku lainnya
biasanya mengandung dosis formaldehyde yang tinggi.
• MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREA
Ini
adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah
parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk
mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat
menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan
pengeluaran air mata.
• METHYL AND PROPYL AND BUTYL AND ETHYL PARABEN
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk
memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Meskipun diketahui beracun,
namun kandungan ini masih banyak digunakan. Efek yang mungkin terjadi
adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.
• PETROLATUM
Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena ini
merupakan sebuah byproduct dari produksi minyak bumi atau bensin.
• PROPYLENE GLYCOL
Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol yang
terbuat dari gandum. Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk
kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada
kulit dan dermatitis kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa
zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.
• PVP/VA COPOLYMER
Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan pada produk
hairspray dan kosmetik lainnya. Dianggap dapat beracun, karena
partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya benda asing pada
paru-paru orang sensitif.
• STEARALKONIUM CHLORIDE
Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut
kain. Namun, zat kimia ini juga terkandung dalam kondisioner dan krim
rambut. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi.
• SODIUM LAURYL SULFATE (SLS)
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk
membersihkan dan menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini
adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit
kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam
pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal
dari kelapa.”
• SYNTHETIC COLORS
Bahan
sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika dalam produk
kosmetik tertera kandungan ini, jangan sekali-kali menggunakannya.
• SYNTHETIC FRAGRANCES
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung
sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi
maka semua bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui
kulit. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit
kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan
iritasi kulit.
• TRIETHANOLAMINE
Sering
digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan sebagai dasar bagi banyak
produk pembersih. TRIETHANOLAMINE dapat menyebabkan reaksi alergi,
termasuk masalah mata dan kekeringan pada rambut dan kulit. Bisa beracun
jika diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.